
Concrete Pump berperan sebagai alat pemompa beton yang mempercepat proses pengecoran pada berbagai jenis proyek konstruksi. Alat ini bekerja sebagai jembatan antara mixer truck dan titik pengecoran, sehingga aliran beton dapat berjalan lebih efisien. Selain itu, setiap bagian pada Concrete Pump memiliki fungsi penting yang mendukung kelancaran distribusi beton di lapangan.
Saat proses pengecoran berlangsung, Concrete Pump mengalirkan beton melalui pipa khusus hingga mencapai area cor yang telah ditentukan. Dengan mekanisme ini, pekerja dapat mengarahkan beton secara akurat, bahkan pada lokasi yang sulit dijangkau. Selain itu, lengan pompa yang panjang membuat Concrete Pump mampu menjangkau titik pengecoran di bangunan bertingkat atau area sempit yang tidak bisa dilewati mixer truck.
Dengan kemampuan tersebut, Concrete Pump menjadi solusi ideal untuk mempercepat pekerjaan konstruksi, meningkatkan efisiensi waktu, dan memastikan hasil pengecoran lebih merata. Melalui pembahasan lengkap ini, Anda bisa memahami cara kerja serta jenis-jenis Concrete Pump yang umum digunakan dalam proyek modern.
Cara Kerja Concrete Pump
Proses pengecoran membutuhkan alur kerja yang teratur, mulai dari pengadukan hingga penyaluran beton ke titik pengecoran. Oleh karena itu, memahami cara kerja pompa menjadi hal yang penting agar hasil pengecoran tetap maksimal.
Pertama, mixer truck memproses bahan dasar beton seperti semen, pasir, kerikil, dan air hingga menghasilkan adukan yang homogen. Setelah itu, operator mengalirkan hasil adukan ke dalam hopper pompa sebagai tahap awal penyaluran. Selanjutnya, mesin pompa mendorong beton menuju pipa penyalur hingga mencapai bagian ujung pipa.
Operator kemudian mengendalikan ujung pipa pompa untuk mengarahkan aliran beton agar merata di area pengecoran. Selain itu, operator lainnya mengontrol mesin menggunakan remote control sehingga proses pemompaan berjalan stabil. Pada tahap akhir, pekerja meratakan kembali adukan beton agar tidak menumpuk di satu titik dan memastikan struktur pengecoran lebih kuat.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Concrete Pump
Dalam penggunaan Pompan, beberapa faktor teknis sangat memengaruhi kelancaran pengecoran. Salah satunya adalah nilai slump, yaitu ukuran kekentalan campuran beton. Jika nilai slump terlalu tinggi, campuran bisa menghasilkan honeycomb. Namun jika nilai slump terlalu rendah, mesin Pompa bekerja terlalu berat karena aliran beton menjadi kental dan sulit dipompa. Kondisi ini jelas dapat menurunkan performa alat dan mengganggu proses pengecoran.
Tahap Penggunaan Concrete Pump di Lapangan
Pada proses penyaluran, petugas lapangan perlu mengoperasikan Pompa secara teliti dan sesuai standar kerja. Setiap kesalahan pemasangan atau pengoperasian dapat menimbulkan risiko fatal. Oleh sebab itu, penggunaan alat pelindung, pengecekan kondisi mesin, serta pengawasan yang konsisten menjadi prioritas utama saat bekerja.
Dengan memahami teknik pengoperasian, nilai slump, dan prosedur keselamatan, Anda dapat memaksimalkan fungsi pompa sekaligus meningkatkan kualitas hasil pengecoran pada setiap proyek konstruksi.
Jenis Jenis Concrete Pump
1. Concrete Pump Long Boom

Pompa Long Boom menawarkan jangkauan yang sangat luas, yaitu hingga 33 meter dengan tekanan bar mencapai 40 MPa. Ciri khas utama alat ini terletak pada panjang boom yang dapat mencapai 25 meter. Dengan kemampuan tersebut, long boom sangat ideal untuk proyek bertingkat seperti gedung hingga 7 lantai, rumah besar, ruko, area perkantoran, hingga pembangunan kolam renang. Selain itu, jangkauan panjangnya membantu distribusi beton lebih cepat dan lebih presisi.
2. Concrete Pump Mini

Anda dapat memilih pompa Mini untuk pekerjaan berskala kecil hingga menengah. Alat ini memiliki ukuran yang lebih ringkas namun tetap mampu menjangkau hingga sekitar 23 meter. Selain itu, proses pemasangan pompa Mini terbilang mudah dan lebih fleksibel di area terbatas. Karena itu, jenis ini sangat cocok untuk pengecoran rumah 1–2 lantai atau konstruksi skala menengah lainnya.
3. Concrete Pump Kodok

Jenis berikutnya adalah pompa Kodok, yang dikenal sebagai pompa beton portable dengan kemampuan mobilitas tinggi. Banyak proyek memilih tipe ini karena pompa Kodok mampu beroperasi di area sempit yang hanya dapat dilewati kendaraan kecil. Selain itu, alat ini sering digunakan untuk pekerjaan khusus seperti pembangunan bendungan, pelabuhan, pondasi menara BTS, serta proyek struktur berat lainnya yang membutuhkan stabilitas tinggi.
No responses yet